Senin, 09 Juli 2007

You MuSt ReAD!!!! Ok'SSSS BgT....

IBUKOTA NEGARA

Suatu pagi saat pelajaran geografi dikelas 3 IPS, SMA Muhammadiyah Bumiayu. Seorang Guru bertanya kepada murid-muridnya satu persatu tentang ibukota negara.

Guru: Parlin, coba sebutkan ibukota negara Inggris?

Parlin: London, Pak!

Guru: Bagus, coba kamu Arief, ibukota Malaysia?

Arief: Pasti Kuala Lumpur, Pak.

Guru: Bagus, dan sekarang kamu Ratih ibukota Peru?

Ratih: Lima, Pak!

Guru: Bagus, sekarang kamu sebutkan satu persatu.

Ratih: @#$#@! (llc/lpk)


SUDAH TERLAMBAT

Seorang kakek yang buta huruf memiliki kerinduan yang amat besar untuk bisa
membaca.

Kakek: "Nek, bagaimana to caranya supaya aku ini bisa mbaca?"
Nenek: "Ya, Kakek harus sekolah to ya ....!"
Kakek: "Ohhh ... gitu to ... ya sudah ... besok kakek sekolah yo, Nek!"

Keesokan harinya Kakek itu berjalan menuju sebuah sekolah dengan dandanan yang
sangat rapi. Tiba di sekolah yang dekat dengan rumahnya, Kakek langsung masuk ke sebuah kelas dan mengambil tempat di pojok belakang. Anak-anak yang melihat kehadiran kakek di kelas itu melaporkannya ke guru mereka, yang bergegas menghampiri kakek tersebut.

Guru: "Pak, mengapa Bapak ada di kelas ini? Mau bertemu dengan siapa?"
Kakek: "Oh ... saya gak mau ketemu siapa-siapa kok, Bu. Saya mau sekolah."
Guru: "Ohh ... Bapak sudah terlambat untuk sekolah."

Kakek: "Begitu to, Bu? Saya sudah terlambat ... jadi saya harus bagaimana?"
Guru: "Bapak pulang saja ya ... istirahat di rumah."

Kakek bergegas pulang dan begitu sampai di rumah dia langsung mencari isterinya.

Nenek: "Lho, kok Kakek sudah pulang? Tidak jadi sekolah to?"
Kakek: "Lha wong Kakek terlambat kok Nek, trus dihukum suruh pulang oleh Ibu Guru .... Jadi, biar besok Kakek tidak terlambat, dibangunkan lebih pagi yo, biar gak kena hukuman lagi!"

Nenek: "Beres, Kek!" (kapanlagi.com/dar)


IMPORTANT NEWS>>>>>>


PEMANASAN GLOBAL


Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Planet Bumi telah menghangat (dan juga mendingin) berkali-kali selama 4,65 milyar tahun sejarahnya. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi.

Rata-rata temperatur permukaan Bumi sekitar 15°C (59°F). Selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit). Para ilmuan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 - 5,8 derajat Celsius (2,5 - 10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100. Kenaikan temperatur ini akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan, yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikkan permukaannya sekitar 9 - 100 cm (4 - 40 inchi), menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau-pulau. Beberapa daerah dengan iklim yang hangat akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. Kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahkan menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat di dunia. Hewan dan tanaman akan bermigrasi ke arah kutub yang lebih dingin dan spesies yang tidak mampu berpindah akan musnah. Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini sangat besar sehingga ilmuan-ilmuan ternama dunia menyerukan perlunya kerjasama internasional serta reaksi yang cepat untuk mengatasi masalah ini.









More Than Words

# sweetest word #



"Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya... Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali?"



"Setetes airmata menyatukanku dengan mereka yang patah hati; seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam keberadaan... Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan... ketimbang jika aku hidup menjemukan dan putus asa."